Technos
Senin, 20 April 2015
Senin, 23 Maret 2015
Makalah Senam Irama
KATA
PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang mana atas karunia dan nikmatnya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Sesuai dengan apa yang diharapkan dan ditugaskan.
Olahraga merupakan salah
satu kewajiban gaya hidup sehat dimana seseorang tanpa berolahraga akan kehilangan
keseimbangan hidup yang pada akhirnya akan membawa penyakit pada diri seseorang
karena adanya pengendapan racun dan hal buruk lainnya yang sangat merugikan tubuh.
Dalam hal ini penulis mengambil judul makalah Senam Irama.
Tidak lupa penulis ucapkan
terimakasih pada semua pihak yang mambantu dalam penyelesaian makalah ini.
Rajadesa, 19
Februari 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Senam Irama..................................................................... 2
B. Unsur
– Unsur Senam Irama.............................................................. 2
C. Macam-Macam
Aliran Senam Irama.................................................. 3
D.
Gerakan Dasar Senam
Irama.............................................................. 3
E. Senam
Irama Dengan Alat................................................................. 5
F.
Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama.................................. 7
G. Komponen-Komponen
Kesegaran Jasmani Yang Terdapat
Dalam Senam.........................................................................................8
H. Manfaat
Senam Irama........................................................................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Cabang olahraga senam
di Indonesia mewarisi sejarah dan tradisi yang cukup panjang dalam
perkembangannya.Diawali dari perkembangan yang didorong oleh militer di
masa-masa kependudukan Belanda dan Jepang, senam pernah identik dengan olahraga
militer di masa-masa awal kemerdekaan dengan dominasi pelatih yang juga datang
dari latar belakang kemiliteran yang kuat.Dikalangan sekolah dan perguruan
tinggi, senam barangkali hanya dikembangkan oleh STO-STO dan SMOA yang ada di seluruh
Indonesia.Sedangkan di kalangan masyarakat sendiri, senam saat itu belum
memungkinkan dikembangkan mengingat keharusan menyediakan peralatan yang
relatif mahal.Untuk memahami
perkembangan olahraga senam tersebut, dalam makalah ini diturunkan
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian senam irama?
2. Apa
saja unsur-unsur senam irama?
3. Ada
berapa macam aliran dalam senam irama?
4. Bagaimana
gerakan dalam senam irama?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian senam irama.
2. Untuk
mengetahui unsur-unsur senam irama.
3. Untuk
mengetahui macam-macam aliran dalam senam irama.
4. Untuk
mengetahui gerakan-gerakan dalam senam irama.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Senam Irama
Senam irama merupakan
gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik atau nyanyian
sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam
senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Rangkaian
senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat,
serta ayunan, dan putaran tangan.
Senam irama Senam irama
atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama
musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.Senam ritmik dapat
dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering
digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.
B.
Unsur
– Unsur Senam Irama
Unsur-unsur yang
diperlukan dalam senam irama adalah :
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
Dengan irama kita perlu
menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan
bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk
keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan
pada senam irama, yaitu:
a. Ketepatan
musik/irama
b. Kelentukan
(fleksibilitas)
c. Kontinuitas
gerakan
C. Macam Macam Aliran Senam Irama
1. Senam
irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 –
1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang
dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum
berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah
yang pertama-tama menciptakan system senam irama.
2. Senam
irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze,
seorang guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam
sistemnya sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid
Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke
feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya
senam yang dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat
senang memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam
irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 –
1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung:
Ø -
Dressur
Ø -
Prestasi olahraga
D.
Gerakan Dasar Senam Irama
1.
Gerakan
Langkah Kaki
Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.
a.
Langkah biasa
(looppas)
Berdiri dengan sikap
tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping badan.Melangkahkan kaki
kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah dengan kaki kiri
secarabergantian.Pada gerakan melangkah biasa harus diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut.
1)
Kaki mengeper
pada sendi lutut.
2)
Gerakan
dilakukan dengan rileks.
3)
Gerakan
disesuaikan dengan irama.
Gunakan irama 2/4 (dd),
3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri, kedua lengan
lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan
dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang
terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam melangkah
lutut harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.
b.
Langkah rapat
Berdiri dengan sikap
tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian, melangkahkan kaki kiri di depan
kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki rapat dilakukan dengan
hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap
langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
1)
Gerakan kaki
mengeper pada lutut.
2)
Dilakukan dengan
rileks dan luwes.
3)
Gerakan
disesuaikan dengan irama.
c.
Langkah
keseimbangan (ballanspas)
Berdiri dengan sikap
tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan. Hitungan dua, kaki kanan
menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit masih terangkat)
kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai
berikut:
1)
Tidak ada saat
berhenti;
2)
Dilakukan
dengan gerakan kaki mengeper;
3)
Lebih tepat
gunakan irama 3/4 atau 4/4.
d.
Langkah depan
(galoppas)
Sikap tegak anjur
kiri.Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki kanan.Kraissprong dapat
pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini dilakukan dengan irama 2/4.
2.
Gerakan Ayunan
Tangan
a.
Ayunan satu
lengan depan belakang.
b.
Ayunan satu
lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.
c.
Variasi ayunan
satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.
d.
Ayunan dua
lengan depan belakang.
e.
Ayunan dua
lengan silang depan di muka badan.
3.
Bentuk-Bentuk
Gerakan Variasi
a.
Variasi
langkah ke depan dan gerakan tangan ke atas.
b.
Variasi
langkah ke samping dengan gerakan tangan memutar.
E.
Senam
Irama Dengan Alat
Sesuai dengan laju dan
perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan cabang olahraga senam
irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada masa sekarang disebut
modern Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini selain mempertandingkan rangkaian
Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang dipertandingkan baik
secara perorangan maupun secara beregu. Alat tersebut terdiri atas: bola
(balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons) dan gada (clubs).
Kelima permainan itu
boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara beregu.Setiap alat mempunyai
karakteristik masing-masing.
Ø Bola
(balls)
Ukuran
bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh
jari-jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat
dari karet atau plastik. Kompetisi berat
bola
400gr, lingkarannya 18-20 cm.
Cara
memainkannya:
Bola
boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh digelundungkan baik di
lantai maupun pada tubuh si pesenam sendiri.
Ø Tali
(ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak
ada tempat memegang yang khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam
itu sendiri. Cara mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu kaki
si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan kemudian ujung
tali yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya:
Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh
kedua tangan. Tali bebas untuk dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala atau
ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke atas, yang
penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama
waktu rangkaian yang sudah ditentukan.
Ø Simpai
(hoops)
Boleh
dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah simpai
tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna
campuran (belang-belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter
atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah dalam.
Cara
memainkannya:
Dalam
penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan ataupun dua tangan. Sebelum
dapat memainkan simpai dengan baik harus dikuasai macam-macam cara pegangnya.
Misalnya: Reguler grip,
Reserve
grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar, boleh
digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.
Ø Pita
(ribbons)
Terbuat
dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud
tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk
pegangan 35 gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan
lain, misalnya fiber glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1
cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular,
spiral dan macam-macam lemparan.
Ø Gada
(clubs)
Terbuat
dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang
gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan
dengan gada:
-
Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.
Dari
kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music. Lapangan
yang
dipergunakan
untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh matras yang
berukuran 12 X 12 cm.
F. Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam
Irama
Karena
sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki oleh
putri, maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.
1. Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa
semasa di Sekolah Menengah Pertama maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya
irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan sebagainya.
2. Kelentukan
tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh
berkat latihan yang tekun dan akan makan waktu yang cukup lama.
3. Kontinuitas
Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian
gerak-gerak senam yang telah disusun dalam bentuk rangkaian yang siap
ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.Maka demi
terciptanya keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang.
G.
Komponen-Komponen
Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam
Kesegaran jasmani pada
hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir, melainkan lebih merupakan
perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau membeda-bedakan komponen-komponen
itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam perbincangan teori, karena selalu saja
ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada empat komponen dasar yang
mutlak diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani serta
sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan
relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
senam.
1. Kekuatan
otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut
“Muscular Streengght” merupakan komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan
tugas-tugas fisik yang memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan ialah kemampuan
mengerahkan tenaga dalam melawan bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang diberi
pekerjaan atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor, kurang tenaga.
Namun dengan latihan dan kerja yang teratur dan berkesinambungan maka otot-otot
akan menjadi kuat.
Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan
serta tegangan otot diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain
itu juga untuk memelihara bentuk tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat
bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan kekuatan otot yang sama. Karena itu
tidak sepatutnya kita berharap agar setiap orang memiliki kekkuatan yang sesuai
dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola kegiatan yang menggunakan kekuatan otot
contohnya ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik pedati,
mendorong benda berat, menjinjing dan menjunjung.
Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang
dipadukan dengan kecepatan, contohnya menendang bola dengan keras. Perpaduan
kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang peranan penting dalam
keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin (serabut otot)
yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.Jumlah fibril
yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang
kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih menjadi
lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada
hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.
2. Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada
berbagai persendiaan atau beberapa persendiaan.Seperti gerakan melipat siku
hanya bekerja satu persendiaanyaitu persendian engsel.Tetapi pada gerakan
membungkuk yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-tulang leher,
punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan
kekuatan dengan derajat kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh
misalnya gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat net pada permainan bulu
tangkis, di mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan
tangan ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja,
tetapi peranan kelentukan sangat menentukan.
3. Daya
tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan
secara jasmaniah seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu
yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam
arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda kelelahan
yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya
dengan yang terdahulu.
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik
selama lima jam dalam sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah
kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya tahan itu secara praktis
menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular respiratory (sistem peredaran
darah dan pernafasan) yang disebut juga ergosistem sekunder.
a. Daya
tahan otot
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal)
pada otot yang bekerja untuk sesuatu kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada
dua hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan (suplai) darah terhadap
kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar
mempunyai daya tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat
kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya
seseorang yang tangannya berotot kuat akan dapat melakukan gerakan push up
lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan berotot kurang kuat.
b. Daya
tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk
mengerahkan daerah yang mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif,
serta menyangkut sisa-sisa metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua
berhubungan dengan kekuatan dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-paru,
peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu
latihan jasmani dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain bila
terlatih menjadi lebih kuat dansebagai akibatnya dapat memompa darah lebih
banyak, dengan demikian maka denyut nadi lebih tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi
terhadap kegiatan jasmani yang meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea
rah normal denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory selain
memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi
kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat
bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.
4. Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah
relaksasi.Komponen ini sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah
maka relaksasi adalah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada
saraf otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan
dengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada
dalam tegangan yang optimal.
H. Manfaat Senam Irama
1. Manfaat
Fisik
Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan
mengembangkan kemampuan daya tahan, otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi,
kelincahan dan keseimbangan.
2. Manfaat
Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu
menggunakan kemampuan berfikirnya secara aktif dan kreatif melalui pemecahan
masalah gerak.
3. Manfaat
Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam
hal ini maka akan terwujud interaksi sosial.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Senam adalah latihan
jasmani/olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara
sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau
tujuan si penyusun.Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada
lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan,
kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh.
Senam irama adalah
senam yang berjalan harus menyesuaikan dengan suatu irama yang biasanya irama
musik, tetapi dapat juga dengan iramah itungan yang teratur.Irama adalah
iringan baik berupa musik ataupun hitungan yang beraturan.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)